Integrasi Bottom-Up adalah sebuah pendekatan untuk
pengujian terpadu dimana komponen tingkat terendah diuji terlebih dahulu,
kemudian digunakan untuk memfasilitasi pengujian komponen tingkat yang lebih
tinggi. Proses ini diulang sampai komponen di bagian atas hierarki diuji.
Pengguaan Buttom-Updilakukan ketika project atau system software yang
dibangun sudah jadi, mulai dariplanning hingga maintenance,
barulah testing Buttom-Up dilakukan. Strategi integrasi Bottom-Up dapat diimplementasi dengan
langkah-langkah:
a). Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang
melakukan subfungsi perangkat lunak spesifik.
b). Driver (program control untuk
pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan output test
case
c). cluster diuji
d). driver diganti dan cluster digabungkan dengan
menggerakkannya ke atas di dalam struktur program.
Contohnya :
Bila kita melakukan pembuatan sebuah program misalnya
membuat sebuah website dari awal Planning, Control, Design, Coding,
Testing, Operation and maintenance belum kita lakukan testing, setelah
programnya selesai atau ada barulah kita lakukan testing menggunakan bottom-up
test.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar