Jumat, 14 Oktober 2016

REVIEW JURNAL : ANALISIS APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL PADA MANUSIA


      A.    Abstrak
Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara berpikir seorang pakar dalam menyelesaikan suat permasalahan. Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Sesuai definisi, teknologi kecerdasan buatan dipelajari dalam bidang-bidang seperti Robotika (Robotics), Penglihatan Komputer (Computer Vision), Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), Pengenalan Pola (Pattern Recognition), Sistem Syaraf Buatan (Artificial Neural System), Pengenalan Suara (Speech Recognition), dan Sistem pakar (Expert System). Adapun tujuan penelitian ini adalah  membuat suatu sistem pakar untuk penyakit Ginjal menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan penyakit ginjal.
Kata kunci : sistem pakar, penyakit, ginjal.

      B.     Pendahuluan
            Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, terutama dibidang teknologi, peran komputer semakin mendominasi kegiatan manusia. Tetapi tetap manusia yang mengatur pengaplikasian teknologi. Dalam penyelesaian masalah, manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari proses belajar dan berlatih.
Untuk itu, komputer juga harus memiliki kemampuan agar dapat melakukan tindakan seperti manusia. Digunakannya sistem pakar maka akan membantu komputer agar dapat bekerja layakmya manusia. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana meniru cara berpikir seorang pakar dalam menyelesaikan suatu masalah, membuat keputusan, maupun mengambil kesimpulan sejumlah fakta.
Mengamati kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat, rupanya masyarakat masih kurang peduli atau bahkan tidak peduli terhadap kesehatan dirinya. Hal ini akan berakibat fatal untuk kesehatan manusia, terlebih jika penyakit yang datang akan menyerang salah satu organ penting pada tubuh manusia. Ginjal merupakan salah satu organ terpenting dalam sistem metabolisme tubuh manusia.
Atas dasar tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit ginjal menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0. Dengan harapan agar mampu meningkatkan pelayanan kesehatan, serta menjadi sarana penyampaian informasi dan pembelajaran yang efektif khususnya pada penyakit ginjal.
Tujuan
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pakar ini mampu membantu masyarakat serta unit kesehatan dalam mendiagnosis penyakit ginjal serta untuk mengetahui bagaimana cara sistem pakar ini bekerja.

            Batasan Masalah
1.      Metode apakah yang digunakan dalam sistem pakar tersebut.
2.      Bagaimanakah cara kerja sistem pakar tersebut.
3.      Apakah sistem pakar tersebut dapat membantu masyarakat, serta mengefisiensi kerja unit kesehatan untuk mengetahui gejala penyakit ginjal.

      C.    Ringkasan Jurnal
Dari jurnal yang saya analisa, sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit ginjal ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Sistem pakar ini menggunakan Metode Representasi Pengetahuan yang memiliki beberapa model, yaitu : kaidah produksi, logika, jaringan simentik, objek-atributte-value(OAV), dan bingkai.
Dalam kaidah produksi digunakan kaidah IF-THEN (Jika-Maka) yang menghubungkan objek atau atribut. Dalam jurnal ini dibagi menjadi 7 jenis, yaitu :
1.      Penyakit gagal ginjal akut.
2.      Penyakit gagal ginjal kronis.
3.      Penyakit batu ginjal.
4.      Gangguan fungsi ginjal.
5.      Innfeksi ginjal.
6.      Kanker ginjal
7.      Gagal ginjal.

Pengujian program dilakukan dengan dua metode yaitu metode pengetesan kotak hitam (black box text) dan metode pengetesan (alfa test). Tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan metode pengetesan kotak hitam. Pengetesan dilakukan dengan cara menjalankan program yaitu sebagai pakar pemasukan data penyakit ginjal, dan solusi memasukkan data-data gejala.
 D. Tinjauan Pustaka
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pakar                    
          Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, 
antara lain:

         1). Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
        2). Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
        3). Menyimpan pengetahuan  dan keahlian para pakar.
        4). Meningkatkan output dan produktivitas.
        5). Meningkatkan kualitas.    
        6). Mampu mengambil dan melestarikan keahlianpara pakar (terutama yang termasuk  
                  keahlian langka).
        7). Mampu beroperasi dalam  lingkungan yang berbahaya.
        8). Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
        9). Memiliki reliabilitas.
      10). Meningkatkan kapabilitas system komputer.
      11). Memiliki   kemampuan  untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan 
                   mengandung ketidakpastian.
      12). Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

          Selain memiliki manfaat, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, seperti :

      1) Biaya  yang diperlukan untuk membuat    dan memeliharanya sangat mahal.
      2)  Sulit  dikembangkan,  hal  ini  tentu  saja  erat kaitannya   dengan   ketersediannya   pakar               dibidangnya.                                                                                                                  
      3)  Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.  

 Ciri – ciri Sistem Pakar
  • Memiliki fasilitas informasi yang handal.     
  • Mudah dimodifikasi.  
  • Dapat digunakan dalam berbagai komputer. 
  • Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

Komponen Sistem Pakar
      Komponen sistem pakar dibagi menjadi 2, yaitu :
      1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Merupakan basis pengetahuan yang berisi pengetahuan-pengetahuan dalam                         penyelesaian masalah.
2                2. Mekanisme Inferensi
Merupakan bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Ada dua teknik dalam melakukan inferensi, yaitu :
a. Forward Chaining : Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
b. Backward Chaining : Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.

E. Pembahasan
   Penelitian ini diimplementasikan menggunakan bahas pemrograman Visual Basic 6.0 untuk menghasilkan aplikasi yang siap diobservasikan pada keadaan yang sebenarnya. Fasilitas yang diberikan untuk pakar adalah fasilitas tambah data, ubah data, hapus data, dan simpan data tentang penyakit ginjal pada manusia.

Dalam memudahkan hubungan antara penyakit dengan gejala, maka dibuat tabel yang berisikan kode serta keterangan tentang nama penyakit serta gejalanya.


Tabel 1. Data Penhyakit Ginjal

Kode
Nama Penyakit

P1
Gagal Ginjal Akut

P2
Gagal Ginjal Kronis

P3
Batu Ginjal

P4
Infeksi Ginjal

P5
Kangker Ginjal

P6
Gagal Ginjal



Tabel 2. Data Gejala
Kode


Nama Gejala
G1
Nyeri pinggang hebat (kolik)
G2
Kencing sakit
G3
Demam

G4
Kencing sedikit
G5
Kencing merah/darah
G6
Sering kencing
G7
Hilang nafsu makan
G8
Lelah dan lemah
G9
Bermasalah dalam tidur
G10
Otot terkedut dan kejang
G11
Bengkak pada area kaki
G12
Timbul rasa gatal
G13
Nyeri pada saat buang air kecil
G14
Urin berwarna pink, merah atau coklat
G15
Mual dan muntah
G16
Sering buang air kecil
G17
Nyeri punggung, pinggul atau pangkal paha
G18
Nyeri pada perut
G19
Nanah atau darah pada urin
G20
Tubuh terasa sangat lelah sekali tampa sebab apapun.
G21
Rasa nyeri pada sisi yang tidak hilang
G22
Adanya darah dalam urin
G23
Tekanan darah tinggi
G24
Darah dalam air kencing
G25
Rasa lemah serta sulit tidur
G26
Sakit kepala
G27
Sesak napas


Pada tabel 1 disajakan kode serta nama penyakit, sedangkan pada tabel 2 disajikan kode serta nama gejala. Hubungan penyakit (P) dengan gejala (G), contohnya sebagai berikut :
  •  P1  : IF G1 (Nyeri pinggang hebat (kolik) G2 (kencing sakit) G3 (demam) G4 (Kencing sedikit) G5 (kencing merah atau darah) G6 (sering kencing)

  •  P2  : IF G7(hilang nafsu makan) G8(lelah dan lemah) G9 (bermasalah dalam tidur) G10 (otot berkedut dan kejang) G11 (Bengkak pada area kaki) G12 (Timbul rasa Gatal)

  •  P3 : IF G13(nyeri pada saat buang air kecil) G14 (Urin berwarna pink, merah atau coklat) 15 (Mual dan muntah) 16 (sering buang air kecil) G17 (Nyeri punggung, pinggul atau pangkal paha)

  •  P4 : G18(nyeri pada perut) G19 (nanah atau darah pada urin)

  •  P5 : G20(Tubuh terasa sangat lelah sekali tanpa sebab apapun) G21 (Rasa nyeri pada sisi yang  tidak hilang) G22 (Adanya darah dalam urin)

  •  P6  : G23 (Tekanan darah tinggi) G24 (Darah dalam air kencing) G25(Rasa lemah serta  sulit  tidur) G26(Sakit kepala) G27(Sesak napas).
                        Berikut beberapa tampilan form menu yang akan tampil dalam langkah-langkah                       mendiagnosa penyakit ginjal pada tubuh manusia :

a.       Menu pakar

            Pada menu pakar ini terdapat sub menu input data, yaitu : user, gejala, penyakit, solusi,    rule, cetak hasil diagnosa dan keluar.

b.      Menu Gejala dan Menu Penyakit
Berikut merupakan DFD (Data Flow Diagram) yang disajikan dengan tujuan agar
dapat diketahui alur dari sitem yang akan dibuat secara terstruktur. Adapun
peracangannya sebagai berikut :

Dan akan menghasilkan form menu seperti berikut :

 Form menu tersebut berisikan tentang kode dan nama gejala yang sudah disediakan pada tabel.

c.       Menu Penyakit

Dan akan menghasilkan form menu seperti berikut :
Form menu tersebut berisikan tentang kode dan nama penyakit yang sudah disediakan pada tabel.
               Jika membandingkan jurnal tersebut dengan jurnal penelitian yang sama dengan metode yang berbeda, hasil pendiagnosaannya tetap sama. Jika jurnal ini menggunakan tabel yang berisi kode gejala dan kode penyakit, jurnal yang dibuat perbandingan menggunakan tabel keputusan untuk penghubung antara gejala dan penyakit dalam mendiagnosis jenis penyakit ginjal pada manusia.
  
      F. Kesimpulan
               Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan 
             sebagai berikut :
 1. Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit ginjal dalam tubuh manusia pada
     penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.
 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan 
     studi pustaka.
 3. Sistem pakar ini mampu menganalisa jenis gejala penyakit ginjal pada tubuh
     manusia karena pendiagnosaan secara manual serta pendiagnosaan menggunakan
     sistem menghasilkan hasil yang sama.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHASA INGGRIS BISNIS 2

TUGAS 3 LISTENING TEST 1. D                   11. C               21. A 2. A                   12. C               22. C 3. D          ...